Berikut Blog yang saya jadikan review :
Dari ke-5 blog tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang
akan dibuat dan dipelajari pada mata
kuliah ERP adalah :
a. Membuat Gmail dan Blog dengan nama tokoh kartun.
Contoh doraemon.uperp10@gmail.com
dan doraemon-uperp10.blogspot.com
b.
Mereview beberapa Blog Mahasiswa tahun
sebelumnya.
c.
Membuat Business Process dengan Menggunakan
Bizargi, yaitu sejenis Microsoft Visio.
d.
Menginstalasi dan menggunakan aplikasi OpenERP
yaitu Odoo.
e.
Membuat Perusahaan Industri dimana satu
perusahaan terdiri dari beberapa orang. Ini merupakan tugas Kelompok dan
kelompok dibentuk oleh Bapak Agung selaku dosen ERP.
f.
Membuat Charts of Account (CoA) Perusahaan.
g.
Membuat Siklus Perusahaan dari perusahhan yang telah
dibuat.
h.
Membuat transaksi pembelian dan penjualan (Purchase
Order, Sales Order, Quotation).
Hal penting dari Review Blog tersebut adalah :
A.
Enterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah
sebuah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun
jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomatisasikan proses bisnis yang
berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi pada sebuah
perusahaan.
Keuntungan dari implementasi ERP antara
lain :
1.
Integrasi data keuangan untuk mengintegrasikan
data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja
keuangan perusahaan dengan lebih baik.
2. Standarisasi Proses Operasi untuk menstandarkan
proses operasi melalui implementasi best
practice sehingga terjadi peningkatan
produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
3. Standarisasi Data dan Informasi untuk menstandarkan data dan informasi
melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya
terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yang
berbeda-beda.
Kerugian yang mungkin terjadi ketika salah
menerapkan ERP antara lain :
1.
Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan
pengembangannya.
2.
Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran.
3.
Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang
baru.
4.
Persiapan implementation tidak dilakukan dengan baik.
5.
Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP
B.
Charts of Account (CoA)
Chart of Accounts atau yang di dalam bahasa Indonesia disebut Bagan Akun, adalah satu
daftar rangkaian akun-akun yang sudah dibuat atau disusun secara sistematis dan
teratur dengan menggunakan simbol-simbol huruf, angka, atau paduan antara
keduanya yang bermanfaat untuk membantu pemrosesan data, baik secara manual
maupun terkomputerisasi, agar lebih mudah diproses, dikontrol, dan dilaporkan.
Sebagian besar orang atau pengguna bagan
akun tetap menyebutnya dengan istilah Chart of Account. Atau
kadang-kadang disingkat dengan istilah: CoA. Di dalam kegiatan sehari-hari, Chart
of Account malah lebih sering disebut sebagai kode akun, dan bukan bagan
akun. Padahal padanan kata yang tepat untuk kode akun adalah account code, dan
bukan chart of account.
Definisi chart of account (bagan
akun) dapat disebut sebagai daftar yang terjadi dari serangkaian kode-kode yang
telah diatur dan disusun dalam struktur akun tertentu, secara sistematis.
Termasuk di dalamnya adalah unsur-unsur seperti kode akun (account code)
dan nama akun (accounts name). Kode akun dan nama akun inilah yang
digunakan organisasi untuk mengelompokan, mencatat, melaporkan, dan mengontrol
transaksi-transaksinya dengan cara sistematis.
Kode akun adalah rangkaian yang dapat
berupa susunan angka (numerik) atau huruf (alphabet) atau paduan
antara angka dan huruf (alfanumerik) yang sangat sistematis, mudah
dipahami, fleksibel, dan juga memiliki sifat khas (khusus) untuk setiap akun
yang diwakilinya. Di dalam sebuah sistem atau struktur akun, tidak boleh ada
kode yang sama yang digunakan untuk mewakili akun yang berbeda.
Nama akun adalah istilah atau sebutan
yang digunakan untuk mengidentifikasikan suatu akun yang digunakan di dalam
transaksi-transaksi akuntansi.
Nama-nama akun ini secara baku telah di
kelompokkan dan diatur secara jelas. Meskipun demikian, penamaan
dimasing-masing perusahaan bisa saja berbeda.
Macam-macam kode akun :
1. Angka
Angka merupakan simbol yang paling handal dan paling banyak digunakan dalam membuat kode akun dan kode lainnya di dalam bagan akun. Fleksibilitas di dalam sebuah angka terbukti jauh melebihi simbol huruf, meskipun pada situasi tertentu huruf juga bisa menjadi jauh lebih efektif dibandingkan dengan angka.
Contoh
100 000 Kas
100 100 Kas Besar
100 200 Kas Kecil
200 000 Bank
300 000 Persediaan
400 000 Piutang
400 100 Piutang Dagang
400 200 Piutang Lain-lain
dan seterusnya
Angka merupakan simbol yang paling handal dan paling banyak digunakan dalam membuat kode akun dan kode lainnya di dalam bagan akun. Fleksibilitas di dalam sebuah angka terbukti jauh melebihi simbol huruf, meskipun pada situasi tertentu huruf juga bisa menjadi jauh lebih efektif dibandingkan dengan angka.
Contoh
100 000 Kas
100 100 Kas Besar
100 200 Kas Kecil
200 000 Bank
300 000 Persediaan
400 000 Piutang
400 100 Piutang Dagang
400 200 Piutang Lain-lain
dan seterusnya
2. Huruf
Huruf merupakan simbol yang jauh lebih berciri khas jika dibandingkan dengan simbol angka. Namun seperti telah disebutkan, fleksibilitasnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan simbol angka.
Huruf merupakan simbol yang jauh lebih berciri khas jika dibandingkan dengan simbol angka. Namun seperti telah disebutkan, fleksibilitasnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan simbol angka.
Penggunaan simbol huruf sebagai kode
akun sangat jarang dilakukan. Simbol huruf biasanya lebih banyak digunakan
untuk kode nama perusahaan, kode nama pelanggan, kode nama pemasok, kode nama
bank, kode wilayah atau kode daerah.
Hal yang menarik dalam pembuatan
kode-kode dengan huruf adalah tidak ada ikatan sistematika tertentu yang harus
selalu diikuti, melainkan kepantasan dan juga kemungkinan adanya tumpang-tindih
dengan singkatan dari kota, wilayah lainnya.
Contoh Kode Nama Kota
JKT Jakarta
SBY Surabaya
MDN Medan
SBY Surabaya
MDN Medan
Contoh Kode Saham
SMCB PT. Semen Cibinong, Tbk
TSPC PT. Tempo Scan Pacific, Tbk
SMCB PT. Semen Cibinong, Tbk
TSPC PT. Tempo Scan Pacific, Tbk
3. Paduan Angka dan Huruf
Paduan angka dan huruf digunakan untuk memadukan kekhasan yang dimiliki simbol huruf dan fleksibilitas dari simbol angka. Paduan semacam ini seringkali digunakan dengan cara menempatkan simbol huruf di depan simbol angka, hal ini terjadi apabila misalnya simbol huruf telah digunakan sebagai kode dari nama perusahaan, nama pelanggan, nama pemasok, nama bank, wilayah atau daerah, tetapi masih dibutuhkan pembagian atau pengelompokan lanjutan yang lebih jelas. Namun, ada juga yang menempatkan simbol huruf di bagian tengah atau di belakang simbol angka atau ada juga yang menempatkan diberbagai posisi (depan, tengah, dan belakang) yang paling lazim adalah contoh pada nomor polisi kendaraan bermotor (mobil dan motor).
Contoh Kode Nomor Polisi Kendaraan Bermotor di Jakarta
B234AC
B42MG
B54M
Paduan angka dan huruf digunakan untuk memadukan kekhasan yang dimiliki simbol huruf dan fleksibilitas dari simbol angka. Paduan semacam ini seringkali digunakan dengan cara menempatkan simbol huruf di depan simbol angka, hal ini terjadi apabila misalnya simbol huruf telah digunakan sebagai kode dari nama perusahaan, nama pelanggan, nama pemasok, nama bank, wilayah atau daerah, tetapi masih dibutuhkan pembagian atau pengelompokan lanjutan yang lebih jelas. Namun, ada juga yang menempatkan simbol huruf di bagian tengah atau di belakang simbol angka atau ada juga yang menempatkan diberbagai posisi (depan, tengah, dan belakang) yang paling lazim adalah contoh pada nomor polisi kendaraan bermotor (mobil dan motor).
Contoh Kode Nomor Polisi Kendaraan Bermotor di Jakarta
B234AC
B42MG
B54M
Contoh Kode Wilayah Penjualan Jakarta
JKT 00 Jakarta
JKT 01 Jakarta Wilayah 1
JKT 02 Jakarta Wilayah 2
JKT 00 Jakarta
JKT 01 Jakarta Wilayah 1
JKT 02 Jakarta Wilayah 2
Manfaat Pembuatan Kode Akun
Meningkatkan efisiensi pencatatan atau
membuat catatan operasional, akuntansi dan keuangan menjadi lebih ringkas dan
sistematis. Efisiensi pencatatan juga terlihat pada sistematika catatan yang
menjadi jauh lebih rapi dan teratur dengan menggunakan kode akun dibandingkan
dengan tanpa kode akun.
Meningkatkan control pencatatan, kode
akun menjadi identitas transaksi atau kejadian yang mudah dilihat dan diingat
oleh para pengguna. Dengan demikian, catatan-catatan menjadi lebih mudah
dikontrol, dibandingkan, dan dianalisis, baik untuk tujuan menilai absah atau
tidaknya suatu catatan, maupun untuk menilai informasi dalam rangka pengambilan
keputusan pengguna informasi yang bersangkutan.
Mempermudah perbaikan atau penyesuaian,
maksudnya yaitu tindakan-tindakan melakukan penyesuaian (adjustment) terhadap
catatan-catatan yang mengalami perubahan karena kejadian atau transaksi
tambahan ataupun karena kesalahan yang dilakukan oleh para pengguna.
1. Mempermudah pemrosesan
atas hasil-hasil catatan, dengan kode akun yang efektif, maka seluruh
pemrosesan data atau hasil-hasil catatan akan dapat dilakukan dengan mudah dan
jauh lebih terkontrol.
2. Mempermudah penyusunan
laporan, kode akun yang baik menjadi modal bagi pembuatan laporan-laporan yang
baik, dan ini artinya memberikan dasar bagi pengambilan keputusan.
3. Mempermudah pembaca
laporan dari berbagai pihak untuk pengambilan keputusan.
Selain manfaat yang
telah disebutkan diatas, keberadaan kode akun di dalam struktur pemrosesan
suatu sistem juga akan mempermudah pelaksana pemrosesan, karena rata-rata dari
mereka lebih hafal dengan kode akunnya dari pada nama akunnya.
Sumber literasi :
Pengertian Chart of Account
Sistematika kode
disusun dengan tujuan untuk :
·
Memenuhi kebutuhan laporan keuangan Lembaga (PSAK 45).
· Memenuhi kebutuhan
laporan keuangan ke Lembaga Donor.
· Memberikan informasi
kepada manajemen tentang surplus/defisit program budget versus actual, margin
lembaga dll
Untuk memenuhi
kebutuhan format pelaporan sesuai standar PSAK 45 dan mengakomodir kebutuhan
klasifikasi kegiatan dan Lembaga Donor nya, contoh sistematika kode akun adalah
sebagai berikut:
C.
Business Process
Definisi
Business Process adalah sebuah kumpulan
dari beberapa pekerjaan yang saling berkaitan satu sama lain, dimana tugas
tersebut merupakan respon dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan yang
diinginkan pelaku proses tersebut.
Perbedaan Business Process dengan
Business Function
Seringkali orang salah mengira antara
Business process dengan Business Function. Padahal pada dasarnya Business
process adalah proses yang memiliki sebuah fungsi, didalamnya terdapat beberapa
business function.
Suatu business process memerlukan beberapa
bagian untuk menjalankan pekerjaan didalam proses tersebut. Bagian itu terdiri
dari beberapa business function yang memiliki suatu keahlian khusus
dibidangnya, misalnya adalah pekerjaan melayani customer, maka business
functionnya adalah departemen sales atau departemen customer service. Contoh
business function lainnya adalah departemen manufaktur, departemen HRD, dan
departemen keuangan.
Identifikasi Business Process Reengineering
Setelah mengetahui definisi business
process, kita perlu mengetahui apakah suatu business process tersebut perlu
diperbaiki atau masih layak untuk dipertahankan. Terdapat beberapa cara ntuk
dapat mengidentifikasi masalah tersebut antara lain :
·
Process Evaluation
Setelah business process dilakukan maka evaluasi harus dilaksanakan. Dari
hasil evaluasi tersebut kita dapat melihat apakah business process tersebut
berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan utama atau tidak. Jika tidak, maka
process tersebut perlu dilakukan perbaikan.
·
Value vs Need to Reorganise
Lalu bagaimana mengidentifikasi process apa saja yang perlu diperbaiki?
Maka kita harus membandingkan nilai dan keperluan dari process yang ada. Jika
nilai dari proses tersebut tinggi sementara keperluan diperbaikinya rendah maka
proses tersebut tidak perlu diperbaiki tetapi akan menjadi suatu proses yang
tingkat prioritasnya rendah.
·
Dysfunction, Importance, and Feasibility
Cara lain untuk melihat suatu proses perlu perbaikan atau tidak adalah
dengan cara memeriksa proses tersebut apakah proses tersebut berfungsi baik?
Apakah proses tersebut penting dan feasible?
·
Davenport’s Steps
Davenport mengemukakan beberapa cara untuk melakukan evaluasi terhadap
business process.
Ø
Mendaftarkan proses penting dalam organisasi
tersebut.
Ø
Tentukan lingkup yang jelas bagi setiap proses
(pekerjaan) dalam organisasi tersebut.
Ø
Bangun strategi yang cocok bagi setiap proses
tersebut.
Ø
Analisis setiap process dan pilih keputusan yang
tepat agar proses tersebut terus berjalan dengan baik.
Ø
Tentukan dan pilih proses yang memiliki kualitas
yang baik dan pertahankan.
·
Competitive Advantage
Bandingkan business process yang ada dengan business process yang
dimiliki competitors. Hal ini juga merupakan benchmarking dengan business
process lainnya sehingga dapat melihat apakah proses yang kita lakukan masih
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
·
Goals
Cara lain untuk mengidentifikasi apakah suatu business
process perlu diperbaiki atau tidak adalah dengan cara mengidentifikasi tujuan
awalnya. Apakah tujuan awal masih akan sesuai dengan tujuan organisasi
tersebut? Jika tidak maka business process tersebut harus diperbaiki agar
sesuai dengan tujuan organisasinya.
http://kristian54.blogspot.com/2016/11/review-oli-yamalube-di-mx-king.html
BalasHapusbagus sekali. Selamat. Silakan terus explore dan googling. Salam sukses
BalasHapus